
Foto : Dokumentasi Isty/TVRI. Dokter Spesialis Bedah Toraks dan Kardiovaskular Siloam Hospital Lippo Village, Budi Rahmat
Tangerang, tvrijakartanews - Operasi jantung biasanya dilakukam dengan cara membelah otot dada ataupun di bawah payudara. Namun teknik ini dinilai lebih beresiko dan juga membutuhkan waktu lebih lama untuk pulih. Namun saat ini sudah ditemukan metode terbaru yang memungkinkan operasi dengan sayatan yang jauh lebih kecil.
Dokter Spesialis Bedah Toraks dan Kardiovaskular Siloam Hospital Lippo Village, Budi Rahmat menjelaskan bahwa metode ini dikenal dengan nama Minimally Invasive Cardiac Surgery (MISC). Metode operasi ini dilakukan dengan membuat sayatan di bagian samping tubuh, seperti di bawah ketiak. Sayatan yang dibuka pun cukup kecil tak sampai 5 sentimeter.
"Teknik MISC ini memanfaatkan jaringan di bawah ketiak sebelah kiri. Di mana tidak ada otot besar, tidak terlihat jelas dan tidak mengganggu aktifitas setelahnya," jelas Budi.
Metode ini kerap dilakukan pada pasien anak dengan diagnosa Defek Septum Atrium (ASD) yang merupakan lubang pada dinding pemisah antara atrium kanan dan kiri jantung. Karena sayatan yang dibuat sangat kecil, maka proses operasi dibantu dengan alat laparoskopi (thoracoscope) untuk mencapai jantung.
"Meskipun ini sayatannya sangat kecil, tapi ini bisa sampai ke jantung dengan bantuan laparoskopi. Jadi tetap bisa dilakukan maksimal seperti operasi dengan membuka dada," lanjutnya.
Lalu keunggulan lain untuk pasien adalah, pada saat membutuhkan ruang rawat di ICU maksimal hanya 4 hari karena lenih cepat pulih. Selain itu, karena luka yang dihasilkan sangat kecil potensi timbulnya keloid juga lebih kecil sehingga estetika tetap terjaga.
"Pada pasien anak dan dewasa bisa cepat sembuh, estetika terjaga, tidak ada trauma pasca operasi. Jadi bisa menghilangkan stigma operasi jantung untuk mengobati kelainan jantung bawaan pada anak, gangguan katup jantung pada dewasa, itu menakutkan, sudah tidak lagi," katanya.
Budi Rahmat juga mengungkapkan, teknik dengan sayatan minimalis ini juga bisa dikerjakan untuk kasus penyakit jantung lainnya seperti jantung koroner. Sehingga, pada pasien akan memudahkan untuk penyembuhan dan minim sekali infeksi.
"Sangat memungkinkan untuk kasus lain. Bisa bypass jantung, masuk ke koroner tersumbat, baru lakukan teknik bypass jantung dengan luka buka yang kecil. Juga bisa untuk memasang alat bantu pacu jantung, sangat disarankan untuk pasien anak dengan kelainan jantung bawaan," ujarnya.